Selasa, 01 Mei 2012 11:56:39 WIB
BERITA KALTENG POST PALANGKA RAYA - Prestasi membanggakan diukir oleh MTsN 2 Palangka Raya.
Sekolah ini berhasil memborong tiga gelar lomba poster pada Jambore Duta
Sanitasi tingkat provinsi yang diselenggarakan Dinas PU Kalteng, 26-28
April. Dasnawati Pajar Ratih berhasil menjadi juara tiga, Khadijah
juara harapan I dan Gusriadi juara harapan IV.
Pada Jambore Duta Sanitasi ini ada dua cabang lomba, yakni poster dan
karya tulis. MTsN 2 Palangka Raya mengirimkan enam siswa. Tiga siswa
ikut lomba poster, tiga lagi ikut lomba karya tulis. Selain prestasi,
empat siswa MTsN 2 juga terpilih untuk menjadi penari pada acara
penutupan. Keempatnya Dasnawati, Annisa Gita, Aprina dan Aprilika.
Sebelumnya pada Jabore lukis seribu wajah di SMK Karsa Mulya MTsN 2
lima siswanya berhasil meraih juara. Khadijah berhasil meraih juara
satu, dan Dasnawati berhasil menjadi juara dua, Siti Nur Ikhwania juara
harapan II, Rahmi Husnu Aziza juara harapan IIIdan Dian Rizaillah
nominasi III.
Keberhasilan para siswa ini diumumkan secara terbuka pada Apel Bendera
Senin (30/4) pagi disaksikan seluruh guru dan siswa. Para siswa
berprestasi ini menyerahkan secara resmi tropi yang mereka raih kepada
sekolah yang diterima oleh Kepala MTsN 2 Palangka Raya Bapak Drs M
Irsani.
"Kami sengaja mengumumkan siswa berprestasi ini pada saat apel pagi.
Tujuannya agar siswa bangga dan siswa lain bisa termotivasi. Ini salah
satu bentuk apresiasi sekolah," ujar Irsani dibincangi usai menerima
piala. Ia bertekad para siswanya ini akan mampu mengukir prestasi di
tingkat nasional.
Keberhasilan para siswa ini tak lepas dari dukungan dari kepala
sekolah, guru pembimbing dan dewan guru lainnya. Para peserta lomba
poster dibimbing oleh Ibu Amilia Sitriana SPd, sedangkan peserta lomba
menulis dibimbing oleh Isna Indriati MPd.
Menurut Amilia dari 54 peserta dari berbagai sekolah di Kalteng, dipilih
tujuh peserta yang masuk finalis. Para finalis ini diminta
mempresentasikan poster karyanya. "Siswa kita kurang sempurna saat
presentasi di hadapan juri dan ratusan peserta lainnya," ujar Amilia.
Sementara itu Isna menjelaskan bahwa kelemahan karya tulis ilmiah tiga
siswanya karena karya tulisnya hanya membahas satu hal. Sedangkan
peserta lain membahas dua hal. (sma)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar